Wednesday 2 February 2011

Berwirausaha aLa Mahasiswa

Mahasiswa pada umumnya selalu berkutat dengan tugas-tugas kuliah, nongkrong, main, liburan, ingin beli ini itu .. (yahh.. setidaknya itulah yang saya rasakan). Nongkrong di coffeeshop pasti butuh uang, main-main sama temen butuh uang juga buat makan, transport, dll (keki juga donk,, masa gak modal!!) Dan kebiasaan anak cewe yang suka shopping.. hmm.. apalagi....  Makin kenal dengan brand tertentu, update dengan mode, gadget, dan barang-barang sekunder lain yang gak ada habisnya. Kesenangan-kesenangan yang timbul di darah muda inilah yang mendorong saya untuk berfikir, bagaimana saya harus menambah uang saku supaya saya bisa memenuhi semua keinginan itu?? Malu juga donk kalau harus ngrengek-ngrengek, guling-guling di lantai, nangis sampai pagi biar keinginan kita diturutin ma ortu. Come on guys.. You are not 5 years old anymore..

Berwirausaha ala mahasiswa?? hmmm .. sepertinya terdengar muluk-muluk yah ., Namun apa yang saya tulis di sini merupakan pengalaman saya sendiri tentang bagaimana cara seorang mahasiswa untuk mulai berwirausaha.

1. Cari Kelebihan
Saya adalah mahasiswa fakultas keguruan jurusan Bahasa Inggris. Tidak perlu dicari-cari lagi, Yak! itu adalah kelebihan saya. Dengan bermodalkan kemampuan saya dalam berbahasa Inggris, saya mencoba untuk mencari murid yang membutuhkan bimbingan dalam pelajaran bahasa inggris. It's simple, isn't it?
Mulai dari 1 murid dengan kuantitas 2x pertemuan dalam 1 minggu dan memberikan kualitas pembelajaran yang maksimal, di akhir bulan saya mendapat Rp 100.000,- sebagai upahnya. Lumayanlah ..
Intinya: cari kelebihan kamu, lalu manfaatkan!

2. Jangan Cepat Puas
Rp 100.000??  duit segitu buat hunting barang di PS juga ngepres.. haahaa ..
Hmm .. dasar manusia yang selalu tidak pernah puas, pasti merasa kurang dan ingin sesuatu yang lebih.
Please look at the positive thinking! Itu adalah modal yang sangat baik, ketidakpuasan dapat dijadikan cambuk penyemangat.
Jangan hanya puas dengan 1 murid. Cari dan cari lagi .. Perbanyak link dan suatu saat, gak perlu susah mencari murid lagi, tapi yang butuh udah dateng sendiri.. Enak kan .. berasa dokter deh.. Kalau pasien sakit -> ke dokter -> sembuh , kalau ini; murid gak ngerti pelajaran -> les -> nilai bagus.

3. Ikuti Tren
Banyak anak muda beranggapan bahwa mahasiswa keguruan adalah mahasiswa yang cupu, alias culun punya boo .. Dan saya tidak setuju dengan hal itu. Guru juga public-figure loh, gaya bolehlah .. =D
mengamati tren yang tidak ada habisnya, ini bisa dijadikan peluang.
Berawal dari jalan-jalan di sebuah toko asesoris, cuci mata, lalu saya jadi terinspirasi untuk mengembangkan kreativitas saya.
Ya, saya mencoba untuk membuat asesoris seperti kalung, gelang, anting, dan apapun yg bisa saya buat. Hunting bahan, desain sendiri, cari harga produksi, cari harga jual dan pikirkan laba (jangan mematok laba yg tinggi, samakan saja dengan pasaran di luar, sukur-sukur bisa lebih murah sedikit).
Setelah semua siap, baru pikirkan distribusinya. Bingung mau dipasarkan di mana??? "Teman". Ya! Teman kamu adalah pembeli yang paling utama. Pasarkan ke teman-teman kamu, bisa kamu jadikan dia sebagai distributor yang akan menawarkan kreasimu ke teman-temannya juga.

Ini beberapa hasil desain saya:

ini pesenan ibunya muridku, satu stel: ada kalung, gelang&anting 

pesenan adeknya temenku untuk acara catwalk

Yang harus diingat, 1.) ikuti selera pasar (jangan mengikuti seleramu saja, karena gak semua orang punya selera yang sama), 2.) buka pesanan (cobalah untuk terbuka, apa yang diinginkan konsumen, wujudkanlah. Jika bisa, laksanakan. Jika tidak, bilang saja. Karena dalam bisnis, kepuasan konsumen adalah yang utama. (busseeeettttt dahhh,, bahasanyaa.. haaha).


Yakk ... itulah beberapa hal yang pernah saya lakukan dalam berwirausaha yang menurut saya punya untung yang lumayan bagi saya (yg gak untung gak sah diceritain yee)Setidaknya ada "usaha" untuk mandiri dan berinovasi. Semoga menjadi inspirasi.